Jawaban:
A. BIOS
1. Singkatan dari Basic Input Output  System. Suatu program kecil yang terletak di chip motherboard berguna  untuk mengatur dan mengontrol hardware komputer sebelum sistem operasi  diload
2. * Menjalankan setup BIOS
saat komputer sedang  melakukan booting, tekan tombol DEL sehingga muncul setup bios. untuk  mengoperasikan setup bios beberapa tombol yang berfungsi adalah :
1.  Esc / escape : keluar dari setup BIOS
2. anak panah : tombol memilih  menu
3. D : memodifikasi panjang field
4. F1 : mencari bantuan  fungsi tombol
5. F10 : keluar dari setup BIOS dan menyimpan hasil  setup
Cara mengoperasikan BIOS adalah dengan menggunakan anak  panah, pilih salah satu yang ada di setup.
4.1 BIOS merupakan  istilah tunggal yang menggambarkan semua driver (program kontrol  hardware low-level) pada sebuah sistem yang bekerja bersama-sama  bertindak sebagai satu interface antara hardware dan software sistem  operasi, yang mungkin membingungkan adalah beberapa kode BIOS dibakar  (burn) atau di-flashed ke dalam satu chip ROM yang non volatile (tidak  dapat dihapus ketika power mati) dan juga read-only. Ini merupakan  bagian utama dari BIOS, namun tidak semua demikian. BIOS juga memasukan  chip-chip ROM yang terinstall pada card adapter, dan semua perangkat  tambahan lainnya juga di-load ketika sistem anda boot up.
Gabungan  motherboard BIOS, BIOS card adapter, dan debice driver yang di load dari  disk, membentuk BIOS secara keleluruhan. Bagian dari BIOS yang diisikan  ke dalam chip BIOS baik pada motherboard maupun pada beberapa card  adapter, kadang-kadang disebut firmware, sebuah nama yang diberikan  untuk software yang ditaruh pada chip ketimbang pada disk. Ini membuat  orang-orang berpikir salah tentang BIOS, yakni menganggapnya sebagai  komponen hardware.
Sistem PC dapat digambarkan sebagai serangkaian  lapisan/layer – beberapa hardware dan beberapa software-yang  menginterface satu sama lain. Yang paling mendasar, anda dapat membagi  sebuah PC ke dalam empat layer primer, masing-masing dapat dibagi  kedalam subset-subset . gambar dibawah ini menunjukan layer-layer pada  satu PC.
Tujuan desain ber-layer adalah untuk membuat  sistem operasi dan aplikasi dapat berjalan pada hardware yang berbeda.  Gambar diatas menunjukan dua mesin yang berbeda dengan hardware yang  berbeda yang masing-masing dapat menggunakan driver (BIOS) yang berbeda  untuk menginterface hard-ware unik ke sistem operasi dan aplikasi biasa.  Jadi dua mesin dengan prosesor yang berbeda, media penyimpanan, video  display unit, dan seterusnya dapat menjalankan software aplikasi yang  sama.
Pada arsitektur berlayer, perograjm software aplikasi berbicara  kepada sistem operasi melalui API (aplication program interface). API  berfariasi tergantung sistem operasi yang anda gunakan dan terdiri dari  berbagai perintah dan fungsi yang dapat dilakukan oleh sistem operasi  untuk sebuah aplikasi. Sebagai contoh. Sebuah aplikasi dapat meminta  sistem operasi untuk me-load atau menyimpan sebuah file. Dengan  demikikian, aplikasi itu sendiri tidak harus mengetahui bagaimana  membaca disk, mengirim data ke printer, atau melakukan berbagai fungsi  lainnya yang dapat dilakukan oleh sistem operasi. Karena aplikasi  sepenuhnya terpisah dari hardware, maka pada dasarnya anda dapat  menjalankan aplikasiyang sama pada mesin-mesin yang berbeda ; aplikasi  didesain untuk berkomunikasi dengan sistem operasi ketimbang hardware.
Sistem  operasi kemudian menginterface melalui atau berbicara pada BIOS atau  driver layer, BIOS terdiri dari semua program driver individual yang  beroperasi antara sistem operasi dan hardware aktual. Dengan demikian,  sistem operasi tidak pernah berbicara kepada hardware secara khusus,  bahkan ia harus selalu mendapatkan driver yang tepat. Hal ini memberikan  satu cara yang konsistem untuk berbicara dengan hardware. Biasanya  merupakan tanggung jawab manufaktur untuk membeirkan driver bagi  hardware mereka, karena driver harus menawarkan driver yang berbeda  sehingga hardwarenya bekerja di bawah DOS, windows 95, windows NT,  Windows 2000, OS/2, Linux, dan seterusnya, karena banyak sistem operasi  menggunakan interface internal yang sama, maka beberapa driver pun dapat  bekerja di bawah banyak sistem operasi. Sebagai contoh, sebuah driver  yang b ekerja di bawah windows me sering bekerja dibawah windows 98 dan  95, dan driver yang bekerja di bawah windows XP juga sering bekerja di  bawah windows 2000 dan NT. Ini karena windows 95, 98 dan ME pada  dasaranya berfariasi pada OS yang sama, seperti halnya windows NT, 2000,  dan XP.
Karena layer BIOS tampak sama pada sistem operasi, tidak  peduli hardware apa yang ada diatasnya ( atau dibawahnya, tergantung  sudut pandang anda), contoh, anda dapat menjalankan windows XP pada dua  sistem dengan prosesor yang berbeda, harddisk, video adapter dan  seterusnya, tetapi windows XP akan tampak sama pada kedua hardware  tersebut. Hal ini karena driver memberikan fungsi dasar yang sama tidak  peduli hardware khusus apa yang digunakan
Seperti dapat anda lihat  pada gambar diatas, aplikasi dan sistem operasi dapat menjadi identik  dari sistem ke sistem, tapi hardware dapat sangat berbeda, karena BIOS  terdiri dari software driver yang bertindak untuk menginterface hardware  ke software, maka layer BIOS menyesuaikan diri dengan hardware unik  pada satu sisi, tapi secara konsisten sama pada sistem operasi di sisi  lainnya
Layer hardware adalah tempat di mana perbedaan antara  berbagai sistem paling banyak ditemukan di sini, terserah BIOS apakah  mau menangani perbedaan-perbedaan antara hardware unik sehingga sistem  operasi yang di tentukan (dan juga aplikasi) dapat berjalan. Bab ini  memfokuskan pada layer BIOS dari PC








00.12
Krisna-dguinsepta@blogspot.com
 Posted in:  



0 komentar:
Posting Komentar